Sabtu, 09 September 2017

Kesederhanaan Jogja Dalam Tenda dan Gerobak


contoh angkringan jogja
Ketika seorang kawan dari negeri seberang menanyakan tentang bahasa Inggris dari angkringan maka saya kebingungan. Jujur saya tidak tahu namun ketika saya mencoba mencari dalam kamus tetap saja saya tak menemukannya. Akhirnya saya hanya bisa menjelaskan bahwa angkringan adalah sebuah gerobak beserta tendanya untuk melindungi pengunjung dari panas dan hujan yang menyajikan berbagai jenis makanan dan minuman khususnya nasi kucing, berbagai sate jeroan ayam, gorengan, jahe susu dan es teh dan biasanya terletak di pinggir jalan.
Mungkin saya tak perlu jauh-jauh melihat ke warga di benua lain yang tak mengetahui angkringan, ternyata tak sedikit warga di luar Jogja dan sekitarnya yang belum mengetahui apakah angkringan itu.
Angkringan yang selalu diidentikkan dengan nasi kucing sangat mudah di temukan di sepanjang jalanan di Jogja. Dahulunya angkringan hanya mudah di temui di sekitar kota Jogja namun saat ini di berbagai kabupaten di Jogja seperti Sleman, Bantul, Kulon Progo hingga Gunung kidul juga dengan mudahnya dapat ditemui angkringan di pinggir jalan. Ya…angkringan memang salah satu simbol dari Jogja oleh karena itu jika anda berkunjung ke Jogja maka tak lengkap rasanya jika anda belum mencoba merasakan makanan dan minuman dari angkringan.
Asal muasal angkringan pun sepertinya sulit untuk di runut kembali akan tetapi menurut beberapa sumber yang ada, dahulu angkringan muncul karena adanya kebutuhan kalangan menengah ke bawah untuk berkumpul, ngobrol dan menikmati makanan dengan harga yang murah pada waktu malam hari.
Saat ini angkringan sudah berubah fungsinya, angkringan tak lagi menjadi bagian dari kalangan menengah ke bawah namun angkringan sudah menjadi bagian dari seluruh masyarakat Jogja. Saat ini pengunjung angkringan tak hanya kaum buruh saja namun para buruh berdasi, wiraswasta hingga mahasiswa menjadi pengunjung setia angkringan. Tak ada rasa malu ataupun enggan untuk mengunjungi angkringan di Jogja. Setiap detik kehidupan masyarakat Jogja sudah tak bisa di lepaskan dari angkringan karena saat ini angkringan tak hanya hadir pada malam hari namun pagi, siang hingga sore hari angkringan tetap eksis menyediakan nasi kucingnya untuk warga Yogyakarta.
nasi kucing dan sate angkringan
makanan di angkringan dari. Jogja
Harga yang ditawarkan oleh angkringanpun sangat terjangkau misalnya harga sebungkus nasi hanya Rp 1.000 hingga Rp 2.000, harga minuman hanya Rp 1000 hingga Rp2500 ditambah gorengan seharga Rp 500 perak per biji. Tak lengkap rasanya jika anda tak menyantap sate yang di sediakan baik sate usus, sate ati ampela, sate kulit ayam hingga sate kerang atau bekicot yang harganya berkisar antara Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per tusuk.
Terjangkaunya harga makanan dan minuman di angkringan yang merupakan konsumsi masyarakat dari berbagai kalangan menunjukkan bahwa denyut nadi kehidupan masyrakat di Jogja tak bisa dilepaskan dari angkringan. Tak ada orang yang malu atau enggan ke angkringan karena angkringan adalah milik seluruh warga Jogja. Inilah cermin dari kesederhanaan Jogja, cermin dari kesahajaan Jogja dan cermin dari betapa nyamannya Jogja….tak heran jika jogja menggunakan slogan YOGYAKARTA BERHATI NYAMAN!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aplikasi Payroll

  Tingkatkan efisiensi menghitung gaji karyawan dengan Aplikasi Payroll ini Semua beban perhitungan yang kompleks dan memerlukan waktu lebih...